Definisi dan Komponen Organisasi
Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi,
ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda.Organisasi pada
dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul,
bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin
dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain
sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan
organisasi.
Menurut
para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
·
Organisasi
Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola
hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer
mengejar tujuan bersama.
·
Organisasi
Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap
perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
·
Organisasi
Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem
aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh
beberapa aspek seperti penyatuan visi
dan misi
serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut
terhadap masyarakat. Organisasi yang
dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat
disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia
dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka
pengangguran.
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai
suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan
berarti keanggotaan seumur hidup. mereka, meskipun pada saat mereka menjadi
anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.
Pengertian
organisasi
Organisasi adalah wadah berkumpulnya sekelompok orang yang
memiliki tujuan bersama, kemudian mengorganisasikan diri dengan bekerja
bersama-sama dan merealisasikan tujuanya.
Organisasi adalah wadah yang memungkinkan masyarakat dapat
meraih hasil yang sebelumnya belum dapat dicapai oleh individu secara
sendiri-sendiri. (James L. Gibson, 1986).
Pada dasarnya orang tidak bisa hidup sendiri. Sebagian besar
tujuannya dapat terpenuhi apabila ada interaksi sosial dengan orang lain.
Sebagai mahluk sosial, manusia tidak bisa hidup sendiri karena manusia memiliki
kebutuhan terhadap manusia lainnya. Karena itulah biasanya manusia berkumpul
dan membentuk kelompok, yang disebut dengan organisasi. Karang Taruna,
perusahaan, kerajaan, negara, adalah bentuk-bentuk dari organisasi. Bahkan
sebuah organisasi kejahatan pun pada dasarnya juga adalah sebuah organisasi,
dimana mereka bergabung dan berkumpul karena memiliki tujuan dan kepentingan
yang sama. Organisasi yang paling kecil yang kerap kita jumpai adalah keluarga.
Keluarga pada hakikatnya adalah sebuah organisasi. Keluarga adalah satuan
organisasi terkecil yang pertama kali dikenal oleh setiap manusia.
Banyak motivasi yang mendorong seseorang masuk dalam sebuah
organisasi. Diantara beberapa motivasi atau tujuan seseorang bergabung ke dalam
suatu kelompok organisasi adalah
·
Kelompoks
atau organisasi sering dipakai untuk memecahkan masalah-masalah.
·
Mencegah
kesepian dan kerenggangan
·
Kelompok
dapat memberikan bantuan pada saat kesusahan / menjumpai masalah
·
Kelompok
dapat memberikan tujuan dan nilai hidup yang lebih baik, perilaku, dan
kesetaraan kelompok
·
Kelompok
sosial , kerja dan bermacam-macam kelompk lainnya memberikan prestige, status
dan pengakuan.
·
Komponen
Organisasi
Komponen penting organisasi meliputi :
1. Tujuan
Merupakan motivasi, misi, sasaran, maksud dan tujuan yang
akan dicapai dalam rentang waktu tertentu, Tujuan berdasarkan rentang dan
cakupanya dapat di bagi dala beberapa karakteristik antara lain :
·
Tujuan
Jangka panjang
·
Tujuan
Jangka menengah dan
·
Tujuan
Jangka pendek
2. Struktur
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen
(unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya
pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan
yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu
struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan,
saluran perintah dan penyampaian laporan.
Struktur Organisasi sangat penting untuk dapat dipahami oleh
semua komponen dalam rangka menciptakan sistem kerja yang efektif dan efesien.
Struktur organisasi merupakan deskripsi bagaimana organisasi membagi pekerjaan
dan melaksanakan tugas atau pekerjaannya dalam rangka mencapai tujuan
organisasi. Struktur organisasi juga mengatur siapa yang melaksanakan tugas dan
pekerjaan itu. Selain membagi dan mengatur tugas dan pekerjaan yang diemban
oleh organisasi, struktur organisasi juga menggambarkan hubungan organisasi
secara internal maupun eksternal.
3. Sistem
Setiap organisasi baik formal maupun informal, akan menganut
suatu sistem yang mengatur bagaimana cara organisasi mencapai tujuannya. Untuk
itulah setiap organisasi memiliki peraturan-peraturan yang merefleksikan
kepentingan-kepentingan organisasi. Sistem pada organisasi itu dapat berupa
anggaran dasar, anggaran rumah tangga, peraturan khusus, prosesdur dan
peraturan lainnya.
Pada organisasi yang paling kecil, yaitu keluarga, pada
dasarnya juga memiliki peraturan-peraturan sekalipun tidak sekompleks
peraturan pada organisasi besar. Sistem yang dianut oleh organisasi inilah yang
mengatur setiap gerak dan tindak tanduk organisasi. Pada organisasi monarki,
sistem itu berupa kekuasaan mutlak yang berada di tangan raja. Raja mengatur
segala aspek dan membuat peraturan-peraturan. Raja berperan sebagai pusat
(sentral) segala aspek di dalam organisasi kerajaan. Organisasi demikian dapat
disebut dengan organisasi yang diatur oleh orang (ruled by person). Pada
organisasi yang maju, seperti halnya Muhammadiyah dan TAPAK SUCI, segala aspek
di dalam organisasi diatur oleh sistem. sehingga disebut dengan organisasi yang
ruled by system. Sekalipun sistem itu dibuat oleh orang perorang, namun
setiap orang memiliki komitmen yang tinggi untuk mengikuti sistem tersebut.
Apabila sistem tersebut dipandang perlu untuk diperbaiki, maka sistem tersebut
bisa diperbaiki agar kembali sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan
organisasi. Organisasi yang diatur oleh sistem (ruled by system), memiliki
sistem yang berkesinambungan sekalipun ada orang yang keluar/masuk ke dalam
organisasi.
Sistem
organisasi terbagi dalam komponen penyusun yang saling berikatan yaitu :
·
Input
·
Proses
·
Output
·
Feedback
Macam-macam kelompok:
Menurut Robert Bierstedt, kelompok memiliki banyak jenis dan
dibedakan berdasarkan ada tidaknya organisasi, hubungan sosial antara kelompok,
dan kesadaran jenis. Bierstedt kemudian membagi kelompok menjadi empat macam:
Kelompok
statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial
dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di
sebuah kecamatan.
·
Kelompok
kemasyarakatan, yaitu kelompk yang memiliki persamaan tetapi tidak mempunyai
organisasi dan hubungan sosial di antara anggotanya.
·
Kelompok
sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan berhubungan
satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terukat dalam ikatan organisasi. Contoh:
Kelompok pertemuan, kerabat.
·
Kelompok
asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan ada
persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Dalam asosiasi, para
anggotanya melakukan hubungan sosial, kontak dan komunikasi, serta memiliki
ikatan organisasi formal. Contoh: Negara, sekolah.
Partisipasi
Dalam berorganisasi setiap individu dapat berinteraksi dengan semua struktur yang terkait baik itu secara
langsung maupun secara tidak langsung kepada organisasi yang mereka pilih.
Agar dapat berinteraksi secara efektif setiap individu bisa
berpartisipasi pada organisasi yang bersangkutan. Dengan
berpartisipasi setiap individu dapat lebih mengetahui hal-hal apa saja yang
harus dilakukan.
Pada dasarnya partisipasi didefinisikan sebagai keterlibatan
mental atau pikiran dan emosi atau perasaan seseorang di dalam situasi kelompok yang
mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai
tujuan.
Keterlibatan aktif dalam berpartisipasi, bukan hanya berarti
keterlibatan jasmaniah semata. Partisipasi dapat diartikan sebagai
keterlibatan mental, pikiran, dan emosi atau perasaan seseorang dalam situasi
kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha
mencapai tujuan serta turut bertanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan.
Unsur-unsur
1. Unsur pertama, bahwa partisipasi
atau keikutsertaan sesungguhnya merupakan suatu keterlibatan mental dan perasaan, lebih daripada semata-mata atau
hanya keterlibatan secara jasmaniah.
2. Unsur kedua adalah kesediaan memberi
sesuatu sumbangan kepada usaha mencapai tujuan kelompok. Ini berarti, bahwa terdapat rasa senang, kesukarelaan untuk membantu kelompok.
3. Unsur ketiga adalah unsur tanggung jawab. Unsur tersebut merupakan segi yang
menonjol dari rasa menjadi anggota. Hal ini diakui sebagai anggota artinya ada
rasa “sense of belongingness”.
Jenis-jenis
Keith Davis juga mengemukakan jenis-jenis partisipasi, yaitu
sebagai berikut:
1. Pikiran (psychological
participation)
2. Tenaga (physical partisipation)
3. Pikiran dan tenaga
4. Keahlian
5. Barang
6. Uang
Syarat-syarat
Agar suatu partisipasi dalam organisasi dapat berjalan
dengan efektif, membutuhkan persyaratan-persyaratan yang mutlak yaitu .
·
Waktu.
Untuk dapat berpatisipasi diperlukan waktu. Waktu yang dimaksudkan disini
adalah untuk memahamai pesan yang disampaikan oleh pemimpin. Pesan tersebut mengandung
informasi mengenai apa dan bagaimana serta mengapa diperlukan peran serta.
·
Bilamana
dalam kegiatan partisipasi ini diperlukan dana
perangsang, hendaknya dibatasi seperlunya agar tidak menimbulkan kesan
“memanjakan”, yang akan menimbulkan efek negatif.
·
Subyek
partisipasi hendaknya relevan atau berkaitan dengan organisasi dimana individu
yang bersangkutan itu tergabung atau sesuatau yang menjadi perhatiannnya.
·
Partisipasi
harus memiliki kemampuan untuk berpartisipasi, dalam arti kata yang
bersangkutan memiliki luas lingkup pemikiran dan pengalaman yang sama dengan
komunikator, dan kalupun belum ada, maka unsur-unsur itu ditumbuhkan oleh
komunikator.
·
Partisipasi
harus memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi timbal balik, misalnya
menggunakan bahasa yang sama atau yang sama-sama dipahami, sehingga tercipta
pertukaran pikiran yang efektif atau berhasil.
·
Para
pihak yang bersangkutan bebas di dlam melaksanakan peran serta tersebut sesuai
dengan persyaratan yang telah ditentukan.
·
Bila
partisipasi diadakan untuk menentukan suatu kegiatan hendaknya didasarkan
kepada kebebasan dalam kelompok, artinya tidak dilakukan pemaksaan atau
penekanan yang dapat menimbulkan ketegangan atau gangguan dalam pikiran atau
jiwa pihak-pihak yang bersangkutan. Hal ini didasarkan kepada prisnsip bahwa
partisipasi adalah bersifat persuasif.
Partisipasi dalam organisasi menekankan pada pembagian wewenang atau tugas-tugas dalam melaksanakan kegiatannya dengan
maksud meningkatkan efektif tugas yang diberikan secara terstruktur dan lebih
jelas.
Bentuk-bentuk organisasi :
Manajemen
dan Organisasi
1.
Manajemen
Pengertian
dan peranan manajemen:
Manajemen dapat di artikan sebagai
ilmu dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki
untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Para ahli ekonomi umumnya
mempunyai pengertian yang berbeda tantang manajemen, berikut pengertian
Dengan demikian sebenernya manajemen itu hampir
selalu ada pada setiap kegiatan manusia sebab manusia akan selalu berusaha
berkumpul dan bekerja sama.
Fungsi
dan Proses Manajemen:
Fungsi manajemen adalah
elemen-elemen dasar yang selalu ada dan melekat dalam proses manajemen yang
akan dijadiakan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai
tujuan. Fungsi manajemen dapat dilakukan di perusahaan manapun. Pada fungsi
manajemen tersebut terdapat beberapa pendapat mengenai fungsi manajemen:
a.
George R. Terry
Fungsi manajemen: planning,organizing,
actuating, dan controlling.
b.
Harold Kontz dan Cyrill O’Donnel
Fungsi manajemen: planning, organizing,
staffing, directing, dan
conrtolling.
c.
Henry Fayol
Fungsi manajemen: planning, organizing,
commanding, coordinating dan controlling
Berikut ini adalah garis besar
dari keseluruhan teori yang telah dijabarkan di atas kita dapoat menyimpulkan
tiga fungsi manajemen yang sangat umum digunakan yaitu perencanaan,
pengorganisasian, dan pengontrolan.
1.
Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah kegiatan
pertama seorang manajer dalam rangka melaksanakan fungsi manajemen
agar dapat membuat keputusan yang teratur dan logis sebelumnya harus ada
keputusan terlebih dahulu sebagai petunjuk langkah-langkah selanjutnya.
Keputusan itu mencakup hal-hal berikut:
·
Analisis, yaitu perhitungan bagaimana perkiraan
dimasa depan.
·
Sasaran, yaitu perincian singkat dan tugas mengenai
sasaran yang ingin dicapai,menetapkan hasil yang diinginkan.
·
Kebijakan, yaitu rumusan cara-cara kerja yang akan
dilaksanakn.
·
Program, yaitu urutan langkah-langkah yang akan
dilakukan untuk mencapai sasaran.
·
Skedul waktu, yaitu penetapan waktu atau jadwal yang
harus dilakukan.
·
Anggaran keuangan, yaitu penetapan sumber-sumber
keuangan yang digunakan untuk melaksanakan proyek yang direncanakan.
Planning yang efektif harus memenuhi 5 W 1 H:
·
What : apa tujuan yang hendak dicapai
·
Why : mengapa
hal tersebut perlu dilakukan.
·
Where : dimana hal tersebut akan
dilakukan.
·
When : kapan hal tersebut akan dilakukan
·
Who : bagaimana cara melakukannya
Fungsi perencanaan bermanfaat untuk hal-hal berikut:
·
Mengimbangi ketidakteraturan dari perusahaan.
·
Memusatkan perhatian pada sasaran.
·
Memperoleh pengelolaan yang ekonomis dan dan efektif
·
Memudahkan pengawasan.
·
Mendorong orang memberikan prestasi.
2.
Pelaksanaan (Actuating)
Actuating atau tahap pelasanaan
merupakan penerapan atau implementasi dari rencana yang telah ditetapkan dan
diorganisasikan.Actuating merupakan langkah-langkah pelaksanaan rencana didalam
kondisi nyata yang mekibatkan segenap anggota organisasi untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
·
Actuating adalah menggerakkan orang-orang agar mau
bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadarab secara bersama-sama untuk mencapai
tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini dibutuhkan kepemimpinan (Leadership).
·
Leadership adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang
lain agar mau bekerja dengan tulus sehingga pekerjaan berjalan lancar dan
tujuan dapat tercapai.
3.
Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah fungsi manajemen
yang tak kalah pentingnya, karna didalam pengawasan dilakukan koreksi.
Pengawasan diperlukan untuk melihat apakah rencana dilaksanakan sesuai dengan
tujuan. Tujuan pengawasan adalah untuk mencegah atau untuk memperbaiki
kesalahan,penyimpangan, penyelewengan dan kegiatan lainnya yang tidak sesuai
dengan rencana. Didalam pengawasan paling tidak dilakukan tiga proses, yaitu:
·
Melakukan pengukuran terhadap hasil kerja yang telah
dicapai.
·
Melakukan perbandingan hasil kerja yang telah
dicapai dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
·
Melakukan koreksi terhadap hasil kerja yang meliputi
pembiayaan dan efesiensi kerja.
Proses
Manajemen:
Proses manajemen didefinisikan sebagai
aktivitas-aktivitas:
·
Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu
tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh
karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode
untuk mencapai tujuan tersebut.
·
Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari
peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus
diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya
untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas
manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai
kebutuhan, disebut kebutuhan.
·
Pengambilan Keputusan, proses pemilihan diantara
berbagai alternative disebut
dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan
antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih diantara beberapa
tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari
beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan
dengan fungsi pengendalian.
Ciri-Ciri Manajer Profesioanal:
·
Mempunyai rasa percaya diri yang besar.
·
Berpandang jauh kedepan.
·
Berwawasan luas.
·
Berorientasi pada tujuan pencapaian dan hasil
Keterampilan manajemen yang dibutuhkan:
Menurut Robert L.Katz :
·
Keterampilan konseptual (conceptional skill)
·
Keterampilan berhubungan dengan orang lain (
Humanity skill)
·
Keterampilan teknis (technical skill)
Menurut ricky W. Griffin:
·
Keterampilan manajamen waktu.
·
Keterampilan membuat keputusan.
Organisasi
Definisi
organisasi
Pengorganisasian (Organizing)
Menurut kamus istilah organizing berarti menciptakan suatu struktur
dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan
antara bagian-bagian dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan sruktur
tersebut.
Sedangkan pengorganisasian sendiri
mempunyai arti yakni sekelompok orang yang bekerja sama dengan menempatkan
tugas,fungsi,wewenang, dan tanggung jawab masing-masing untuk mencapai suatu
tujuan. Berikut beberapa pendapat para ahli mengenai definisi dari organisasi:
1.
Prof Dr. Sondang P. Siagian
Organisasi ialah setiap bentuk
persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta
secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah
ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang
disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.
2.
Drs. Malayu S.P Hasibuan
Organisasi ialah suatu sistem
perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja
sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan
wadah saja.
3.
Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro
Organisasi adalah struktur
pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang
pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai
tujuan tertentu.
4.
James D Mooney
Organization is the form of
every human, association for the assignment of common purpose” atau
organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan
bersama.
1.
Chester L Bernard (1938)
Organisasi
adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih ( Define
organization as a system of cooperative of two or more persons) yang sama-sama
memiliki visi dan misi yang sama.
2.
Paul Preston dan Thomas Zimmerer
Organisasi adalah sekumpulan
orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk
mencapai tujuan bersama.(Organization is a collection people,
arranged into groups, working together to achieve some common
objectives).
Fungsi pengorganisasian:
a.
Adanya pembagian tugas dan penggolongan kegiatan
perusahaan.
b.
Pembagian tugas kegiatan perusahaan kepada kelompok
yang telah ditetapkan.
c.
Menentukan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai
tujuan perusahaan.
Selain mempunyai fungsi, pengorganisasian juga mempunyai
tujuan yakni:
a.
Kemudahan dalam pelaksanaan tugas.
b.
Kemudahan pimpinan dalam melakukan pengawasan.
c.
Kemudahan dalam menentukan orang-orang yang
dipercaya dalam melaksanakan tugas.
Pentingnya mengenal Organisasi:
a.
Terciptanya hubungan yang baik antaranggota
organiosasi.
b.
Setiap anggota mengetahui tugas dan tanggung
jawabnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c.
Spesialisasi dalam melaksanakan tugas
Bentuk-Bentuk
Organisasi:
·
Organisasi Garis : diciptakan oleh Henry Fayol.
Organisasi ini hanya mengenal satu
komando. Satu wewenang yang
turun langsung dari pempin kebawahan,
mulai dari manajer puncak langsung
ke mandor, bawahan bertanggung jawab langsung pada atasan.
·
Organisasi Garis dan Staf : diciptakan oleh
Harrington Emerson.
Merupakan bentuk organisasi yang
mengambil kelebihan-kelebihan dari organisasi garis
seperti adanya pengawasan secara langsung, serta mengambil kelebihan-kelebihan dari organisasi staf seperti adanya spesialisasi kerja.
·
Organisasi Fungsional : diciptakan oleh F.W. Taylor
Bentuk organisasi ini merupakan
gabungan dari bentuk organisasi
fungsional dan organisasi garis dan
staf.
Prinsip-Prinsip
Organisasi:
Prinsip-prinsip organisasi banyak
dikemukan oleh para ahli, salah satunya A.M. Williams yang mengemukakan
pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya “Organization of Canadian Government
Administration” (1965),
Bahwa
prinsip-prinsip organisasi meliputi:
1) Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang
Jelas.
Organisasi dibentuk atas dasar
adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu
organisasi tanpa adanya tujuan. Misalnya, organisasi pelayanan kesehatan
seperti rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu organisasi, mempunyai tujuan
yang ingin dicapai antara lain, memberikan pelayanan kesehatan yang
berkualitas dan lain lain.
2) Prinsip Skala Hirarkhi.
Dalam suatu organisasi harus ada
garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu pimpinan sampai pelaksana,
sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban,
dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan.
3) Prinsip Kesatuan Perintah.
Dalam hal ini, seseorang hanya
menerima perintah atau bertanggung jawab kepada seorang atasan saja.
4) Prinsip Pendelegasian Wewenang.
Seorang pemimpin mempunyai kemampuan
terbatas dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian
wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus dapat menjamin
tercapainya hasil yang diharapkan.
Dalam pendelegasian, wewenang yang
dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan, melakukan hubungan
dengan orang lain, dan mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih
dahulu kepada atasannya lagi.
5) Prinsip Pertanggungjawaban.
Dalam menjalankan tugasnya setiap
pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada atasan.
6) Prinsip Pembagian Pekerjaan.
Suatu organisasi, untuk mencapai
tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan. Agar kegiatan tersebut
dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan
kepada kemampuan dan keahlian dari masing-masing pegawai. Adanya kejelasan
dalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam pendelegasian wewenang,
pertanggung jawaban, serta menunjang efektivitas jalannya organisasi.
7) Prinsip Rentang Pengendalian.
Artinya bahwa jumlah bawahan atau
staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan perlu dibatasi secara
rasional. Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi,
semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin
kompleks rentang pengendaliannya.
8) Prinsip Fungsional.
Bahwa seorang pegawai dalam suatu
organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan wewenangnya, kegiatannya,
hubungan kerja, serta tanggung jawab dari pekerjaannya.
9) Prinsip Pemisahan.
Bahwa beban tugas pekerjaan
seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya kepada orang lain.
10) Prinsip Keseimbangan.
Keseimbangan antara struktur
organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal ini, penyusunan
struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan
organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas/ kegiatan yang akan
dilakukan. Organisasi yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks) contoh
‘koperasi di suatu desa terpencil’, struktur organisasinya akan berbeda dengan
organisasi koperasi yang ada di kota besar seperti di Jakarta, Bandung, atau
Surabaya.
11) Prinsip Fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa
melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi
sendiri (internal factor) dan juga karena adanya pengaruh di luar
organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu menjalankan
fungsi dalam mencapai tujuannya.
12) Prinsip Kepemimpinan.
Dalam organisasi apapun bentuknya
diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata lain organisasi mampu
menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang digerakan oleh
pemimpin organisasi tersebut.
Sebab keberhasilan dan kegagalan Organisasi:
Keberhasilan atau kegagalan
organisasi pasti berhubungan dengan peran para anggotanya. Suatu keberhasilan
dapat dicapai bila ada kerjasama yg baik antar para anggotanya. Sedangkan
kegagalan dapat disebabkan karna adanya faktor internal di pengorganisasian
tersebyut yang bersifat negatif.
REFERENSI
:
buku ekonomi SMA: terbitan piranti dan erlangga’
http://mudaandikameiza.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar